contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Lampu warna orange dan hijau hidup secara bergantian sebanyak 7 kali dengan spasi warna hijau, mengindikasikan bahwa waste counter sudah lebih dari 100%, ini adalah kondisi terakhir setelah peringatan operator call error dengan kode lampu orange berkedip tanpa diselingi warna hijau sebanyak8 kali atau sering disebut blinking
SERVICE MODE
Dalam keadaan error maka printer dalam kondisi sibuk dan tidak siap dilakukan inspeksi, langkah awal untuk inspeksi diharuskan memasukkan printer pada mode service dengan cara sebagai berikut:
1. Dalam kondisi printer mati dengan printhead catridge terpasang,
pada saat power off (tanpa listrik) tekan dan tahan tombol power (sebelah kiri) kemudian
berikan power (masukkan kabel listrik).
2. Dalam kondisi tombol power masih tertekan, tekanlah tombol resume
(sebelah kanan) 2 kali, kemudian lepaskan tombol power,
dan tunggulah beberapa saat setelah lampu tidak berkedip.
3. Setelah lampu tidak mengindikasikan adanya error
berarti printer siap untuk diinspeksi, apabila masih ada indikasi error lain
silahkan cek apakah printhead cartridge sudah terpasang,
atau cobalah cek indikasi kode error tersebut.


0



  • Pengertian

Metode Ilmiah adalah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan observasi serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

  • Manfaat

Manfaat dari metode ilmiah untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan kesangsian sistematis. Karena itu penelitian dan metode ilmiah mempunyai hubungan yang dekat. Dengan adanya metode ilmiah pertanyaan-pertanyaan dapat mudah terjawab. Seperti menjawab seberapa jauh, mengapa seperti itu, apakah benar, dan lain-lain.

  • Karakteristik/ Kriteria Metode Ilmiah

1. Berdasarkan fakta.

Keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan dikumpulan ataupun yang akan dianalisa harus berdasarkan fakta-fakta yang nyata, jangan berdasarkan pada daya khayal, kira-kira, legenda-legenda, atau sejenisnya.

2. Bebas dari prasangka.

Harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan subjektif.

3. Menggunakan prinsip-prinsip analisis.

Semua masalah harus dicari sebab musabab serta pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis. Semua kejadian harus dicari sebab-akibat dengan menggunakan analisa yang tajam.

4. Perumusan masalah, antara lain dengan menyusun hipotesis.

Hipotesa digunakan untuk memandu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran yang tepat.

5. Menggunakan ukuran obyektif.

Ukuran yang digunakan tidak boleh dengan mengandalkan merasa-rasa atau menuruti hati nurani. Pertimbangan-pertimbangan harus dibuat secara objektif dengan pikiran yang waras.

6. Menggunakan teknik kuantitatif dan atau kualitatif.

Data yang didapat menggunakan data ukuran kuantitatif, contoh ton, mm, ohm, kilogram, dan sebagainya, jangan menggunakan ukuran seperti sejauh mata memandang, sehitam aspal, dan sebagainya.

  • Langkah-langkah Metode Ilmiah

Observasi awal:

Setelah topik yang akan diteliti dalam proyek ilmiah ditentukan, langkah pertama untuk melakukan proyek ilmiah adalah melakukan observasi awal untuk mengumpulkan informasi segala sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut melalui pengalaman, berbagai sumber ilmu pengetahuan, berkonsultasi dengan ahli yang sesuai.

• Gunakan semua referensi: buku, jurnal, majalah, koran, internet, interview, dll.

• Kumpulkan informasi dari ahli: instruktur, peneliti, insinyur, dll.

• Lakukan eksplorasi lain yang berhubungan dengan topik.

Mengidentifikasi masalah:

Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Permasalahan dinyatakan dalam pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak. Sebagai contoh: Bagaimana cara menyimpan energi surya di rumah?

• Batasi permasalahan seperlunya agar tidak terlalu luas.

• Pilih permasalahan yang penting dan menarik untuk diteliti.

• Pilih permasalahan yang dapat diselesaikan secara eksperimen.

Merumuskan atau menyatakan hipotesis:

Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang penyelesaian masalah yang diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan atau dinyatakan sebelum penelitian yang seksama atas topik proyek ilmiah dilakukan, karenanya kebenaran hipotesis ini perlu diuji lebih lanjut melalui penelitian yang seksama. Yang perlu diingat, jika menurut hasil pengujian ternyata hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian yang dilakukan salah.

• Gunakan pengalaman atau pengamatan lalu sebagai dasar hipotesis

• Rumuskan hipotesis sebelum memulai proyek eksperimen

Melakukan Eksperimen:

Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perhitungkan semua variabel, yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen. Ada tiga jenis variabel yang perlu diperhatikan pada eksperimen: variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.

Varibel bebas merupakan variabel yang dapat diubah secara bebas. Variabel terikat adalah variabel yang diteliti, yang perubahannya bergantung pada variabel bebas. Variabel kontrol adalah variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap.

• Usahakan hanya satu variabel bebas selama eksperimen.

• Pertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel yang diasumsikan konstan.

• Lakukan eksperimen berulang kali untuk memvariasi hasil.

• Catat hasil eksperimen secara lengkap dan seksama.

Menyimpulkan hasil eksperimen:

Kesimpulan proyek merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen dan pernyataan bagaimana hubungan antara hasil eksperimen dengan hipotesis. Alasan-alasan untuk hasil eksperimen yang bertentangan dengan hipotesis termasuk di dalamnya. Jika dapat dilakukan, kesimpulan dapat diakhiri dengan memberikan pemikiran untuk penelitian lebih lanjut.

Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis:

• Jangan ubah hipotesis

• Jangan abaikan hasil eksperimen

• Berikan alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai

• Berikan cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan penyebab ketidaksesuaian.

• Bila cukup waktu lakukan eksperimen sekali lagi atau susun ulang eksperimen.


Sumber :

http://veblue.blogspot.com/2010/03/metode-ilmiah.html

http://redmycloudy.blogspot.com/2009/10/metode-ilmiah.html

http://www.aguschandra.com/2010/10/metode-ilmiah/

http://filsafat-ilmu.blogspot.com/2008_01_01_archive.html















Observasi

Menurut
(Djumhur dan Moh. Surya) observasi memiliki kelebihan dan kekurangan, kelelebihan dari observasi adalah sebagai berikut:

  1. Merupakan alat yang langsung untuk meneyelidiki bermacam-macam gejala. banyak aspek tingkah laku manusia dapat diselidiki melalui jalan observasi langsung.
  2. Untuk subyek yang diselidiki observasi lebih sedikit tentunya bagi orang yang selalu sibuk, mungkin tidak keberatan untuk di amati, tapi mungkin keberatan untuk mengisi kuesioner-kuesioner.
  3. Memungkinkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya suatu gejala.
  4. Tidak tergantung pada self-report
  5. Banyak kejadian penting yang tidak dapat diperoleh dengan pengamatan langsung.
Dan kekurangannya adalah sebagai berikut:
  1. Banyak kehidupan pribadi yang tidak terungkap, misalnya kehidupan pribadi yang rahasia.
  2. Memungkinkan terjadinya ketidakwajaran apabila yang di oservasi mengetahui bahwa dirinya sedang di observasi.
  3. Observasi banyak tergantung dari faktor yang tidak terkontrol.
  4. Subyektifitas observer sukar dihindarkan.
Upaya mengatasi kelemahan-kelemahan Observasi:
  1. data-data yang belum terungkap bisa kita resume guna menambah kelengkapan data yang akan kita gunakan. setelah data yang sudah teresume tersebut sudah selesai kita bisa meminta bantuan misalnya dari keluarga, teman-temannya dan sahabat dekatnya.
  2. Sebagai seorang peneliti harus bisa menjaga kerahasiaan dirinya, ini dimungkinkan jika terjadi hal yang tidak diinginkan, misalanya jika identitas observer terbongkar maka pihak yang diteliti merasa tidak nyaman dan akan menghindar dari penilitian yang dilakukan observer yang pastinya akan menghambat proses observasi.
Wawancara atau interview adalah suatu cara mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada seorang informan atau narasumber. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan biasanya disiapkan terlebih dahulu yang diarahkan pada perolehan informasi yang diinginkan. Pada pelaksanaannya, pewawancara dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. Jika ada informasi yang menarik dan perlu diketahui lebih lanjut, pewawancara dapat mengajukan pertanyaan baru di luar konsep pertanyaan yang telah disediakan.

Kelebihan dan Kelemahan Kegiatan Wawancara

  • Kelebihan Wawancara:

Hasil wawancara secara kualitas dapat dipertanggungj awabkan

  1. Mempunyai nilai Yang tinggi
  2. Semua kesalahpahaman dapat dihindari
  3. Pertanyaan yang telah disiapkan dapat dijawab oleh narasumber dengan penjelasanpenjelasan tambahan
  4. Setiap pertanyaan dapat dikembangkan lebih lanjut
  5. Informasi yang diperoleh langsung dari sumber pertama
  • Kelemahan Wawancara
  1. Data atau informasi yang dikumpulkan sangat terbatas
  2. Memakan waktu dan biaya yang besar jika, dilakukan dalam suatu wilayah yang luas
Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui”. Suharsimi Arikunto (1999:140 Kuesioner dipakai untuk menyebutkan metode maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan metode angket atau kuesioner instrumen yang dipakai adalah angket atau kuesioner.

  • Jenis kuesioner dapat dibeda-bedakan dari berbagai sudut pandang :

Dipandang dari cara menjawabnya, maka ada:
  1. Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimat sendiri.
  2. Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabanya sehingga responden tinggal memilih.

Dipandang dari jawaban yang diberikan ada:

  1. Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya
  2. Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain

Dipandang dari bentuknya maka ada:
  1. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesionr tertutup.
  2. Kuesioner isian yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.
  3. Chek list sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda chek pada kolom yang sesuai.
  4. Rating scale (skala bertingkat) yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukan tingkatan-tingkatan.


Kelebihan Dan Kekurangan Kuesioner

  • Kelebihan kuesioner sebagai berikut:
  1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
  2. Dapat dibagikan secara serentak kepada responden.
  3. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing menurut waktu senggang responden.
  4. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab.
  5. Dapat dibuat berstandar sehingga semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.

  • Kelemahan kuesioner adalah sebagai berikut:
  1. Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak terjawab, padahal sukar diulangi diberikan kembali padanya.
  2. Seringkali sukar dicari validitasnya
  3. Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur
  4. Angket yang dikirim lewat pos pengembaliannya sangat rendah, hanya sekitar 20%. Seringkali tidak dikembalikan tertutama jika dikirim lewat pos menurut penelitian
  5. Waktu pengembaliannya tidak sama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat

  • Langkah Menyusun Angket
  1. Menyusun matrik spesifik data
  2. Menyusun angket
  3. Try out (uji coba angket)
  4. Revisi angket
  5. Memperbanyak angket
  • Sample

Sampel (contoh) adalah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling. Teknik sampling berguna agar:

  1. Mereduksi anggota populasi menjadi anggotas sampel yang mewakili populasinya (representatif), sehingga kesimpulan dapat dipertanggungjawabkan.
  2. Lebih teliti menghitung yang sedikit daripada yang banyak
  3. menghemat waktu, tenaga dan biaya.

Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam mengambil sampel adalah sbb:

  1. Tentukan dulu daerah generalisasinya. Banyak penelitian menurun mutunya karena generalisasi kesimpulannya terlalu luas. Penyebabnya karena peneliti ingin agar hasil penelitiannya berlaku secara meluas dan menganggap sampel yang dipilihnya sudah mewakili populasinya.
  2. Berilah batas-batas yang tegas tentang sifat-sifat populasi. Populasi tidak harus manusia. Populasi dapat berupa benda-benda lainnya. Semua benda yang akan dijadikan populasi harus ditegaskan batas-batas karakteristiknya, sehingga dapat menghindari kekaburan dan kebingungan.
  3. Tentukan sumber-sumber informasi tentang populasi. Ada beberapa sumber informasi yang dapat memberi petunjuk tentang karakteristik suatu populasi. Misalnya didapat dari dokumen.
  4. Pilihlah teknik sampling dan hitunglah besar anggota sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Teknik pengambilan sampel dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

  1. Sampling random (probability sampling), yaitu pengambilan sampel secara acak (random) yang dilakukan dengan cara undian, ordinal atau tabel bilangan random atau dengan komputer.
  2. Sampling non random (non probability sampling), yaitu pengambilan sampel secara tidak acak

1. Teknik Sampling Random

Terdiri atas 4 macam:

1. Teknik Sampling Sederhana (Simple random sampling)

Setiap unsur dalam seluruh populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih; dengan menggunakan undian, ordinal atau tabel bilangan random atau dengan komputer. Anggota sampel mudah dan cepat diperoleh, namun kadang tidak mendapatkan data populasi yang lengkap.

2. Teknik Sampling Bertingkat (Stratified Sampling)

Disebut juga teknik sampling berlapis, berjenjang dan petala. Digunakan apabila populasinya heterogen atau terdiri atas kelompok yang bertingkat. Dengan cara ini anggota sampel dapat lebih representatif, namun perlu usaha mengenali karakteristiknya.

3. Teknik Sampling Kluster (Cluster Sampling)

Disebut juga teknik sampling daerah, conditional sampling atau restricted sampling. Digunakan bila populasi tersebar dalam beberapa dearah, propinsi, kabupaten kecamatan dst. Pada setiap daerah diberi petak dan setiap petak diberi nomor. Nomor-nomor itu ditarik secara acak untuk menjadi sampelnya.

4. Teknik Sampling Sistematis (Systematical Sampling)

Sebenarnya merupakan treknik sampling sederhana yang dilakukan secara ordinal. Artinya, anggotas sampel dipilih berdasarkan urutan tertentu. Misalnya setiap kelipatan 5 atau 10 dari daftar poegawai suatu kantor. Keuntungannya dapat digunakan dengan mudah dan cepat namun kadang kurang mewakili populasi.

2. Teknik Sampling Nonrandom

Terdiri atas 3 macam:

a. Teknik Sampling Kebetulan (Accidental Sampling)

Teknik sampling kebetulan dilakukan apabila pemilihan anggota sampelnya dilakukan terhadap orang atau benda yang kebetulan ada atau dijumpai. Misalnya kita ingin meneliti pendapat masyarakat tentang kenaikan harga dan BBM, maka pertanyaan yang diajukan kepada mereka yang kebetulan dijumpai di pasar atau di tempat-tempat lainnya.

Keuntungan menggunakan teknik ini ialah murah, cepat dan mudah. Sedangkan kelemahannya ialah kurang representatif.

b. Teknik Sampling Bertujuan (Purposive Sampling)

Teknik ini digunakan apabila anggota sampel yang dipilih khusus berdasarkan tujuan penelitiannya. Sebagai contoh: untuk meneliti tentang peraturan lalu lintas, maka hanya mereka yang memiliki SIM atau yang tidak memiliki SIM saja yang dijadikan anggota sampel.

Keuntungan menggunakan teknik ini ialah murah, cepat mudah dan relevan dengan tujuan penelitiannya. Sedangkan kerugiannya ialah tidak representatif untuk mengambil kesimpulan secara umum (generalisasi).

c. Teknik Sampling Kuota (Quota Sampling)

Teknik ini digunakan apabila anggota sampel pada suatu tingkat dipilih dengan jumlah tertentu (kuota) dengan ciri-ciri tertentu. Teknik sampling kuota sering dikacaukan dengan teknik sampling bertujuan.

Keuntungan dan kelemahan menggunakan teknik ini adalah seperti halnya teknik sampling bertujuan tadi.


sumber:
  1. http://www.scribd.com/doc/4927231/Skripsi-BAB-III
  2. http://masrochim.blogspot.com/2009/08/kelebihan-dan-kelemahan-observasi.html
  3. http://www.crayonpedia.org/mw/Penulisan_Hal-Hal_Penting/Isi_Wawancara_7.2
  4. http://tesissman8jkt.blogspot.com/2010/10/metode-dan-penyusunan-instrumen.html

0

Yang Mampir

Search

Gunadarma

Tombol ini akan memasukanmu ke tempat Anda


Followers

About Me

Foto saya
Saya seorang Pelajar yang lahir di Jakarta (Betawi asli) dan bertempat tingal di Kuningan Jakarta Selatan

Buku Tamu