contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Ada pengalaman yang masih sedikit saya ingat waktu masih SMA. setiap saya pulang sekolah menggunakan angkutan umum. biasanya bus yang saya gunakan yaitu bus Patas 11 rute Uki-Senen, tapi bus tersebutsangat jarang adanya, mungkin sekarang sudah punah. terkadang juga saya naik bus 46 rute Uki-Grogol, bus model jepang.


setiap saya naik bus yang rutenya Lewatin jalan Gatot Subroto selalu ada anak jalanan yang mencari rezeki dengan membawakan lagu, sulap, atau juga debus. tapi yang agak unik ada seorang anak jalanan yang selalu membawakan sebuah puisi,, judul puisinya agak kurang baku memang, namanya juga karya anak jalanan, jadi seadanya mereka dalam membuatnya. judul pusinya "NGILER".

berikut bait pusinya yang masih saya ingat.

Ngileer..
aku gak ngiler dengan perhiasan yang anda bawa..
aku juga gak ngiler dengan baju anda pakai...
Ngileer..
aku juga gak ngiler jam tangan yang anda kenakan..
hanya satu yang membuat aku ngileer,,
yaitu uang lima ratus atau seribu yang anda berikan..
karya: anak jalanan

0

Festival es dan salju Internasional Harbin di provinsi heilongjiang, timur laut Cina dibuka secara Resmi pada 5 Januari 2012

Berikut beberapa potongan gambar es yang dibentuk sedemikian rupa










Sumber:
http://id.berita.yahoo.com/video/world-26345347/raw-video-chinese-ice-festival-dazzles-visitors-27792449.html

0

Pada penghujung tahun 2011, Malaysia mencoba menampilkan batik khas mereka ke mata dunia. Mereka mempopulerkan batiknya bukan lewat model biasa, tapi melalui putri pariwisata di seluruh dunia termasuk Indonesia.

Berikut Jenis-jenis batik milik Malaysia







Bagaimana pendapat kalian setelah melihat batik milik Malaysia??? setiap orang pasti memiliki pendapat yang berbeda-beda.
Sumber:

http://clubbing.kapanlagi.com/threads/118822-Festival-Batik-Malaysia

0




SOLO – Guna memproduksi mobil Kiat Esemka secara massal, Walikota Solo Joko Widodo mengaku bahwa saat ini sudah memiliki investor. Bahkan investornya berasal dari kota Solo. Sayang Jokowi tidak menjelaskan siapa investor tersebut.

“Nanti tahu sendiri,” ujar Jokowi panggilan akrab Walikota Solo, di sela-sela pemajangan mobil dinas Kiat Esemka AD-1-A, di depan kediaman resmi Walikota Solo, Loji Gandrung Solo, Jawa Tengah, Jumat (6/1/2012).

Soal siapa yang menggarap nantinya, Jokowi mengatakan bahwa penggarapannya dilakukan secara kombinasi yang melibatkan pemerintah kota Solo, sekolah dalam hal ini SMK, home industry, Kiat Motor dan investor.

Pada awal pekan mendatang, Jokowi mengaku akan melakukan meeting membahas bisnis plan untuk memproduksi secara bisnis. “Dalam meeting itu, kita akan bicarakan, butuh modal investasi berapa? beli mesin dan gedung, marketing cost dan sebagainya,” jelasnya.

Ditanya soal uji laik jalan dan emisi, Jokowi mengatakan bahwa dalam dua tiga hari ini, mobil akan dibawa ke Jakarta untuk uji laik, termasuk uji emisi.


“Saya kira tidak lama akan rampung kalau soal uji. Sebab kemarin sudah dicek semua mulai dari mesin, rem, lampu dan sebagainya, sudah tidak masalah,” jelas Walikota Solo yang mempelopori penggunaan mobil produk dalam negeri itu.

Saat ditanya soal kunjungannya kemarin ke Malaysia, apakah sempat ke pabrik mobil Proton, Jokowi tidak menjawab secara jelas. Dia hanya mengaku bahwa dia ke Malaysia untuk bertemu sejumlah pengusaha di negeri jiran.

“Tapi bukan untuk membicarakan soal produk mobil, tapi kepentingan bisnis lain,” tandas Jokowi yang memang seorang pengusaha kayu dan eksportir mebel.

Sumber:
http://autos.okezone.com/read/2012/01/06/52/552836/kiat-esemka-sudah-punya-investor

Berdasarkan Mercer 2011 Quality of Living Survey, berikut ini adalah kota-kota dengan kualitas hidup terbaik di Asia Pasifik.

Berdasarkan Mercer 2011 Quality of Living Survey, berikut ini adalah kota-kota dengan kualitas hidup terbaik di Asia Pasifik.

Singapore

Lima kota terbaik didominasi oleh kota-kota di Australia: di urutan kedua ada Sydney (urutan 11 secara internasional), Melbourne (18) di urutan keempat, dan Perth (21) di urutan kelima.

Meskipun demikian, kota di urutan teratas di Asia Pasifik adalah Auckland (3), Selandia Baru. Kota lain di Selandia Baru yang masuk urutan lima besar di Asia Pasifik adalah Wellington (13).

Kota-kota yang berada di urutan berikutnya adalah Singapura (25), Tokyo (46), Hongkong (70), Kuala Lumpur (76), Seoul (80), dan Taipei (85).

Untuk jelasnya, berikut ini 11 kota terbaik di Asia Pasifik:

  1. Auckland,
  2. Sydney,
  3. Wellington,
  4. Melbourne,
  5. Perth,
  6. Singapura,
  7. Tokyo,
  8. Hongkong,
  9. Kuala Lumpur,
  10. Seoul, dan
  11. Taipei.

Singapura terdaftar di urutan 8 sebagai kota dengan keamanan terbaik di dunia, diikuti oleh Auckland dan Wellington di urutan 9. Canberra, Perth, Melbourne, dan Sydney bersama-sama di urutan 25. Tokyo, Kobe, Nagoya, Osaka dan Yokohama berada di urutan 31.

“Australia, Selandia baru, dan Singapura mendominasi karena terus-menerus berinvestasi dalam infrastruktur dan layanan publik,” jelas Slagin Parakatil, peneliti senior Mercer.

Meskipun memiliki kota-kota di urutan teratas, beberapa kota Asia terdaftar di urutan bawah. “Sebagian besar karena ketidakstabilan kondisi sosial, politik, bencana alam, dan tak layaknya infrastruktur,” kata Parakatil.

Sumber:
http://blog.rumah.com/1007/kota-kota-terbaik-untuk-tempat-tinggal.html?cmp=topc&src=fp

0


Salah satu Film komedi romantis Thailand yang baru beredar pada awal tahun 2011 ini sangat populer di Thailand, bahkan popularitasnya menjangkau negara-negara tetangganya, salah satu Indonesia.

Kisah film yang dibintangi Jirayu La-ongmanee, Patchara Jirathiwat dan Thawat Pornrattanaprasert ini mengisahkan tentang Ped (Jirayu). Ia bersahabat dengan Koong (Patchara) sejak masih kecil. Koong punya saudara kembar, Kay yang sangat populer di kalangan gadis-gadis SMA mereka lantaran mahir bermain gitar.

Koong tidak mau kalah sehingga mengajak Ped untuk membentuk sebuah band rock. Teman mereka yang bernama Ex (Thawat) pun diajak. Sebenarnya tujuan pembentukan band tersebut agar mereka bisa menarik perhatian para gadis sekolah. Namun sayangnya penampilan mereka hancur dan musik yang diusung band itu dirasakan aneh bagi para murid sekolah.

Beruntung keadaan mereka berubah dengan munculnya seorang gadis murid pindahan dari sekolah lain yang bernama Ern (Nattasha Nauljam). Gadis cantik itu sangat mahir memainkan senar gitar. Ternyata Ern tidak lain adalah teman masa kecil Ped di SD yang dulu diam-diam disukai Ped. Ern bersedia bergabung ke band mereka yang dinamakan Suck Seed itu.



Kehadiran Ern ini membawa warna baru ke dalam musik mereka agar bisa lebih diterima para murid SMA mereka. Namun Ern juga membawa dinamika hubungan antara Ped, Koong dan Ern sendiri.
Ped ingin menyatakan rasa sukanya yang dulu belum sempat diutarakan kepada Ern, namun masalahnya Koong juga menyukai Ern. Hal itu membuat Ped bimbang.




Akankah dengan kehadiran Ern, band Suck Seed ini bisa populer? Siapa yang akan dipilih Ern, Ped atau Koong? Simak kisah selengkapnya mereka dalam sinema bertajuk Suck Seed









Sumber:
http://www.indosiar.com/sinopsis/suck-seed_92767.html

0

3M pitching the MPro120 mini-projector as a “second generation” piece of hardware. For them, that means it’s the first with the new MM200 projection engine. For everyone else, it could mean the first truly decentpico projector.

The last 3M pico experiment, the MPro110, was a mixed bag: Passable image quality was tainted by poor build quality and low battery life, and the overall experience, while promising, just wasn’t quite there yet.


The MPro120 is a replacement for the MPro110, and on top of the verifiably awesome image quality from its liquid crystal on silicon imager, it multiplies battery life by a factor of six to four hours, pushes the life of its 12 lumen lamp to 20,000 hours, and adds stereo speakers, while hanging onto the prior product’s 640×480 resolution and $350 price tag. Another difference: Assuming 3M’s tightened up their hardware quality, people might actually buy one this time around. The MPro120 is due to land on September 1st. [3M]

COMING SOON TO A POCKET NEAR YOU: THE MPRO120

3M’s New Handheld Projector Set for September Launch

ST. PAUL, MINN. (August 26, 2009) – This fall, Hollywood’s biggest blockbusters are coming to a pocket near you! Less than a year after launching the MPro110 – the handheld digital projector that won the “Grand Award” in the gadget category of the Popular Science 2008 Best of What’s New Awards – 3M announced today the September debut of the MPro120, the newest member of the MPro family. The MPro120 provides improved functionality, increased portability and an expanded feature set.

The MPro120 is the first projector to incorporate 3M’s MM200 projection engine, the next generation of the MPro family. As announced at the 2009 Consumer Electronics Show, the MM200 engine uses an advanced liquid crystal on silicon (LCOS) electronic imager and boasts enhanced image quality with a full color gamut. The MPro120 provides users with a robust battery life of two to four hours (depending on brightness setting) – enough to watch a full-length film – and, in full brightness mode, achieves a brightness of 12 lumens. Featuring an integrated flip stand, tripod, stereo speakers and a variety of input cables, the MPro120 is ready to use “out-of-the-box” with a wide range of today’s most popular video output gadgets. And, as with its predecessor – the MPro110 – the MPro120 will be the ideal projection solution for laptops and netbooks. Available optional accessories include an adapter cable for Apple® products, component video cable and car charger.

“Following the success of the MPro110, the MPro120 will further reinforce 3M’s leadership position in the development and implementation of advanced projection technologies,” said Mark Colin, general manager, 3M Projection Systems Department. “The functionality of the MPro120 represents technical achievements that were manageable only by the long-term commitment to research and development that is 3M’s hallmark.”

The MPro120 will be on-sale September 1 with an estimated price of $349. Optional accessories are sold separately.

Sumber :

http://gizmodo.com/mini-projectors/

http://rizqialextoramadhan.wordpress.com/2011/11/13/the-3m-mpro120-it%E2%80%99s-about-time-pico-projectors-grew-up/

Gadget kecil tampaknya menjadi tren yang sedang terjadi saat ini. Karena dapat dengan mudah masuk ke kantong, sehingga memiliki daya tarik tersendiri yang tidak dimiliki oleh barang serupa yang lebih besar. Kecenderungan ini tampaknya juga terjadi pada proyektor kantor sebagai media untuk presentasi. Jadi 3M MPro 120 cocok untuk anda yang mengiginkan proyektor yang mudah dibawa dan simple tentunya.


0

By , About.com Guide
Interest in leadership increased during the early part of the twentieth century. Early leadership theories focused on what qualities distinguished between leaders and followers, while subsequent theories looked at other variables such as situational factors and skill levels. While many different leadership theories have emerged, most can be classified as one of eight major types:


1. “Great Man” Theories

Great man theories assume that the capacity for leadership is inherent – that great leaders are born, not made. These theories often portray great leaders as heroic, mythic and destined to rise to leadership when needed. The term “Great Man” was used because, at the time, leadership was thought of primarily as a male quality, especially in terms of military leadership. Learn more about the great man theory of leadership.

2. Trait Theories:

Similar in some ways to “Great Man” theories, trait theories assume that people inherit certain qualities and traits that make them better suited to leadership. Trait theories often identify particular personality or behavioral characteristics shared by leaders. If particular traits are key features of leadership, then how do we explain people who possess those qualities but are not leaders? This question is one of the difficulties in using trait theories to explain leadership.

3. Contingency Theories:

Contingency theories of leadership focus on particular variables related to the environment that might determine which particular style of leadership is best suited for the situation. According to this theory, no leadership style is best in all situations. Success depends upon a number of variables, including the leadership style, qualities of the followers and aspects of the situation.

4. Situational Theories:

Situational theories propose that leaders choose the best course of action based upon situational variables. Different styles of leadership may be more appropriate for certain types of decision-making.

5. Behavioral Theories:

Behavioral theories of leadership are based upon the belief that great leaders are made, not born. Rooted in behaviorism, this leadership theory focuses on the actions of leaders not on mental qualities or internal states. According to this theory, people can learn to become leaders through teaching and observation.

6. Participative Theories:

Participative leadership theories suggest that the ideal leadership style is one that takes the input of others into account. These leaders encourage participation and contributions from group members and help group members feel more relevant and committed to the decision-making process. In participative theories, however, the leader retains the right to allow the input of others.

7. Management Theories:

Management theories, also known as transactional theories, focus on the role of supervision, organization and group performance. These theories base leadership on a system of rewards and punishments. Managerial theories are often used in business; when employees are successful, they are rewarded; when they fail, they are reprimanded or punished. Learn more about theories of transactional leadership.

8. Relationship Theories:

Relationship theories, also known as transformational theories, focus upon the connections formed between leaders and followers. Transformational leaders motivate and inspire people by helping group members see the importance and higher good of the task. These leaders are focused on the performance of group members, but also want each person to fulfill his or her potential. Leaders with this style often have high ethical and moral standards.
Dari artikel tersebut dapat kita ketahui bahwa teori-teori yang berkembang dikalangan luas mengenai seorang pemimpin beraneka ragam. Hal ini terjadi karena setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda. Saat ini seorang pemimpin menjadi sosok yang sangat penting untuk menggerakkan suatu organisasi. Dengan mempelajari dan memahami artikel tersebut kita bisa mengetahui karakter apa yg harus dimiliki untuk menjadi seorang pemimpin.
Sumber :
http://psychology.about.com/od/leadership/p/leadtheories.htm
http://rizqialextoramadhan.wordpress.com/2011/11/13/leadership-theories-8-major-leadership-theories/

0



Seven has long been considered a magical number, and that made July 7, 2007 (7/07/07) a pretty special day. Couples raced to the altar to tie the knot; Live Earth concerts streamed across television, radio and the Internet for 24 straight hours to seven continents; and the new seven wonders of the world were announced in Lisbon, Portugal. These new seven wonders were chosen democratically by more than 100 million voters .

Was it just the lucky date that inspired the selection of new wonders? Not exactly. People have been making lists of spectacular sites for seemingly each epoch of history and stratum of the Earth. There are the seven wonders of the medieval world and the modern world, as well as the seven wonders of the natural world and underwater world — not to mention the various lists compiled by travel agencies and the media.

But what about the original seven wonders? For some of us, they’re more difficult to name than Disney’s seven dwarves. They’re the Great Pyramid of Giza (Egypt), theHanging Gardens of Babylon (modern-day Iraq), theTemple of Artemis at Ephesus (Turkey), the Statue of Zeus at Olympia (Greece), the Mausoleum at Halicarnassus (Turkey), the Colossus of Rhodes(Greece) and the Lighthouse of Alexandria (Egypt).

Scholars debate over whom compiled this list of wonders — or as the Greeks called them, theamata, which translates as “things to be seen” . It might have been Callimachus of Cyrene who drafted the list in the third century B.C. or Herodotus, who lived from around 484 to 425 B.C. . There are accounts that attribute the list toPhilo of Byzantium in 130 B.C. but others that discredit this theory — as an engineer, he wrote primarily about war, weapons and the military. .

Of the seven wonders, only the Great Pyramid still exists. The others are in unrecognizable ruins, and the Hanging Gardens might never have existed at all. What we know about the wonders comes from written accounts of ancient tourists and modern archaeological research. Much of our information about the monuments is conjecture or questionable secondhand accounts — that makes this an article about how the wonders probably worked.

These monuments may not have physically stood the test of time, but they thrive in our imaginations as some of the most magnificent manmade structures of the ancient world. In this article, we’ll look at each of them in turn, starting with the Great Pyramid of Giza.

Artikel di atas menjelaskan asal mula dari kata 7 keajaiban dunia. Dengan adanya artikel ini memperjelas asal dari kata tersebut karena diluaran sana banyak pendapat yang bermacam-macam


http://history.howstuffworks.com/asian-history/seven-wonder-ancient-world.htm

0


Hadduuuhhh pemandangan seperti ini sudah biasa di pemerintahan Indonesia, saya sebenarnya masih bingung apa penyebab para wakil rakyat ini mudah sekali tertidur, mungkin karna malam harinya para wakil rakyat yang terhormat ini bekerja keras memikirkan masalah rakyatnya, atau mungkin juga mereka punya masalah rumah tangga dengan istri mereka jadinya gak boleh tidur dikamar (hehehe)...

Tapi kalo yang saya tau penyebab mereka tertidur mungkin karna mereka terlalu banyak makan, karna gaji mereka yang terlalu besar...

0

Pendapat:

Gambar di atas merupakan suatu sindiran untuk pemerintah Jakarta, sudah bertahun-tahun bencana banjir tidak dapat ditanggulangi, tapi pemerintah Jakarta tetap saja mengelak dan terus berjanji akan menyelesaikan bencana tahunan bagi kota Jakarta tersebut.

Sebenarnya bukan pemerintah saja yang harusnya bertanggung jawab, tetapi juga para warga Ibu kota Jakarta, terutama para pendatang yang membangun tempat tinggal di pinggir bantaran kali, sehingga membuat kali menjadi menyempit.


0

Yang Mampir

Search

Gunadarma

Tombol ini akan memasukanmu ke tempat Anda


Followers

About Me

Foto saya
Saya seorang Pelajar yang lahir di Jakarta (Betawi asli) dan bertempat tingal di Kuningan Jakarta Selatan

Buku Tamu